Lompat ke konten
Beranda » Berita » Khutbah: Awas Godaan Syahwat

Khutbah: Awas Godaan Syahwat

Ismuba Corner – Masjid Al Mubarok kembali mengadakan Shalat Jumat pada 18 Juli 2025 dengan mengangkat tema khutbah, Awas Godaan Syahwat.

Syahwat, atau dorongan hawa nafsu yang berlebihan, menjadi salah satu ujian terberat dalam kehidupan manusia. Godaannya tak pandang usia, status sosial, atau tingkat ilmu. Syahwat bisa menjatuhkan orang saleh, melemahkan orang kuat, dan menggelapkan hati yang sebelumnya bersinar. Karena itu, Islam

memberikan perhatian besar terhadap manajemen nafsu.Allah SWT menciptakan manusia dengan potensi ruhani dan jasmani. Di antara aspek penting dalam diri manusia adalah nafsu, yang memiliki beberapa tingkatan. Dalam kajian ini, kita akan membahas tiga jenis nafsu utama yang sering disebut dalam Al-Qur’an dan tafsir para ulama: Nafsul Ammarah bis Su’, Nafsul Lawwamah, dan Nafsul Mutmainnah.—

🟥 1. Nafsul Ammarah bis Su’ – Nafsu yang Memerintahkan kepada KejahatanAllah SWT berfirman:> “Sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku…”(QS. Yusuf: 53)Ciri-ciri Nafsul Ammarah:Cenderung tunduk pada syahwat dan dorongan dosaSulit dikendalikanMenikmati kemaksiatan dan menganggapnya biasaMenolak kebenaran karena bertentangan dengan hawa nafsuInilah nafsu paling dasar yang ada dalam diri manusia. Jika tidak dikendalikan, ia akan membawa pemiliknya pada kehancuran moral dan spiritual.—

🟧 2. Nafsul Lawwamah – Nafsu yang Mencela Diri SendiriAllah SWT berfirman:> “Dan Aku bersumpah dengan jiwa yang selalu mencela (nafsul lawwamah)”(QS. Al-Qiyamah: 2)Ciri-ciri Nafsul Lawwamah:Sering merasa bersalah setelah berbuat dosaAda kesadaran untuk bertaubat dan memperbaiki diriTerjadi pertarungan batin antara kebaikan dan keburukanSedang dalam proses pendakian menuju kebaikanNafsu ini dimiliki oleh orang-orang yang sudah mulai tersentuh oleh hidayah. Mereka tidak merasa nyaman dalam kemaksiatan dan selalu berusaha kembali kepada Allah.—

🟩 3. Nafsul Mutmainnah – Nafsu yang Tenang dan Ridha kepada AllahAllah SWT berfirman:> “Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya.”(QS. Al-Fajr: 27-28)Ciri-ciri Nafsul Mutmainnah:Hati tenang dan tenteram dalam ketaatanTidak mudah tergoda oleh dunia dan syahwatHidupnya penuh ridha dan keikhlasanSelalu terhubung dengan Allah, bahkan dalam kesendirianInilah tingkatan nafsu tertinggi yang menjadi tujuan setiap mukmin. Nafsu ini hanya bisa dicapai dengan mujahadah (perjuangan) panjang, dzikir yang istiqamah, dan ilmu yang benar.—Kesimpulan: Waspadai Syahwat, Kejar Jiwa yang TenangSyahwat akan terus menggoda manusia hingga akhir hayat. Namun, dengan ilmu, iman, dan amal, kita bisa menundukkannya. Mari kita evaluasi diri: di mana posisi nafsu kita saat ini? Apakah masih berada dalam lingkaran gelap nafsul ammarah? Ataukah sudah naik menuju lawwamah dan bahkan mutmainnah?Semoga kita termasuk golongan jiwa-jiwa yang tenang, yang kelak dipanggil oleh Allah untuk masuk ke dalam surga-Nya dengan penuh kemuliaan. Aamiin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *