ISMUBA CORNER – Dalam Kajian Rabu Malam Muhammadiyah Sleman, Ustadz Darussalam menegaskan pentingnya kehati-hatian dalam menyebarkan hadits, terutama terkait dengan bulan Muharram. Ia mengungkapkan adanya beberapa hadits yang populer di masyarakat namun ternyata tidak dapat dipertanggungjawabkan keshahihannya.

Beberapa poin penting dari kajian tersebut antara lain:
- Hadits “Hari Lebih Buruk dari Hari Sebelumnya”
Hadits yang berbunyi “Barangsiapa harinya lebih jelek dari sebelumnya, maka ia tergolong orang yang merugi” disebutkan oleh sebagian sebagai riwayat dari Al-Baihaqi, namun setelah ditelusuri ternyata hadits tersebut tidak memiliki sanad yang jelas, bahkan disebut berasal dari mimpi, sehingga tidak dapat dijadikan sandaran hukum. - Hadits Palsu yang Diklaim dari Thabrani
Ustadz Darussalam juga membahas hadits sejenis yang konon berasal dari Imam Thabrani, namun setelah dicek dalam kitab aslinya, tidak ditemukan. Ini menjadi pelajaran penting agar tidak sembarangan mengutip sumber yang belum terverifikasi. - Bahaya Berdusta atas Nama Nabi
Disampaikan pula bahwa mengklaim sebuah ucapan sebagai hadits padahal bukan, termasuk bentuk kedustaan atas nama Rasulullah, yang memiliki konsekuensi besar dalam ajaran Islam. - Ucapan Imam Syafi’i yang Sering Disangka Hadits
Kalimat, “Barangsiapa yang menginginkan dunia, wajib baginya ilmu. Siapa yang ingin akhirat, wajib baginya ilmu. Dan siapa yang ingin keduanya, wajib baginya ilmu,” bukanlah hadits, melainkan ucapan dari Imam Syafi’i. - Hadits Palsu tentang Keutamaan Asyura
Banyak hadits tentang keutamaan hari Asyura yang beredar luas namun statusnya tidak sahih, bahkan palsu. Oleh sebab itu, umat Islam harus selektif dan kembali merujuk kepada ulama dan sumber terpercaya. - Amalan Sunnah di Bulan Muharram
Dalam penjelasannya, Ustadz Darussalam menekankan bahwa puasa sunnah pada bulan Muharram adalah amalan yang dianjurkan, terutama tanggal 9-10 atau 10-11 Muharram, sebagaimana dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Kajian ini memberikan pencerahan dan pemahaman yang mendalam bagi jamaah untuk menyambut bulan Muharram dengan ilmu yang benar dan amalan yang sahih. Ustadz Darussalam menutup dengan pesan agar umat Islam tidak hanya semangat beramal, tetapi juga semangat menuntut ilmu, agar terhindar dari kekeliruan dalam beragama.